Tuesday, January 20, 2009

Kapan, pemerintah Indonesia menarik R12 dari peredaran?


Bumi makin terancam. Akan terjadi penipisan lapisan ozon dari waktu ke waktu. Akan terjadi peningkatan radiasi ultra violet. Dampaknya, akan banyak penyakit katarak, kanker kulit, imunitas tubuh turun, dan berkurangnya jumlah fitoplankton yang menyebabkan berkurangnya populasi ikan di laut.

Terdapat berbagai macam jenis Bahan Perusak Ozon (BPO), di antaranya foam, refrigeran, halon, aerosol, pelarut (solvent), tembakau, dan metil bromida. Refrigeran adalah fluida yang bekerja pada suatu sistem refrigerasi (pendingin). Beberapa refrigeran termasuk sebagai BPO, terutama jenis Chloro-Fluoro Carbon (CFC). CFC yang paling banyak dipakai R-12 (yang lebih dikenal sebagai Freon 12), kemudian yang lainnya antara lain R-11, R-113, R-114, dan R-502.

Selain sebagai BPO, CFC juga berperan sebagai gas rumah kaca di atmosfer Bumi. Kelebihan gas rumah kaca di atmosfer dapat berakibat ketidakteraturan musim, tudung es di kutub akan meleleh, dan kenaikan permukaan air laut. Semua itu akan berakibat pada kegagalan panen, semakin meluasnya penyebaran bibit penyakit, pengurangan luas hutan, berkurangnya sumber mata air bersih, berkurangnya luas daratan, serta berkurangnya keragaman hewan dan tumbuhan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat penggunaan refrigeran adalah dengan melakukan pelatihan-pelatihan kepada semua pihak yang berkaitan dengan sistem refrigerasi dan AC. Untuk itu maka Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI-UII), bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup RI, dengan didukung oleh United Nation Develompment Programme (UNDP) menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Recovery dan Recycling Refrigeran untuk Teknisi Refrigerasi” pada 6 sampai 7 Desember 2006 di Kampus FTI UII.

Kegiatan tersebut ditujukan untuk teknisi refrigerasi sektor servising, yang meliputi pendingin gedung dan lemari pendingin. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesadaran akan dampak lingkungan refrigeran sekaligus juga memberikan informasi cara-cara penanganan refrigeran, khususnya kepada teknisi. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan teknisi refrigerasi memahami dan menyadari bahaya penggunaan CFC, sehingga diharapkan terjadi pengurangan penggunaan CFC pada sistem-sistem pendingin, pengurangan jumlah refrigeran yang langsung dilepas ke atmosfer, serta selalu melakukan proses recovery dan recycling pada saat perbaikan sistem refrigerasi dan AC.

sumber : FTI UII

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter

0 komentar:

 

| Bengkel ac dan kulkas © 2014. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |